Selama Masa Tenang, Ketua KPU Syam Zamiat Nursyamsi: Kita Akan Membersihkan Alat Peraga Kampanye

Rareranews.com

Kab. Bandung

– Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung melaksanakan debat kedua pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bandung di Hotel Sutan Raja Soreang, Rabu (20/11/2024).

Debat terakhir Pilkada Serentak Nasional di Kabupaten Bandung pada 27 November 2024 itu, KPU menghadirkan pasangan calon Sahrul Gunawan-Gun Gun Gunawan nomor urut 1 (Alus Pisan), dan pasangan calon Dadang Supriatna-Ali Syakieb nomor urut 2 (Bandung Lebih Bedas).

KPU juga turut menghadirkan tim dari masing-masing paslon, saat debat paslon Bupati dan Wakil Bupati Bandung periode 2024-2029 berlangsung. Masing-masing paslon menyampaikan visi misi untuk kepemimpinan di Kabupaten Bandung dalam lima tahun mendatang.

Ketua KPU Kabupaten Bandung Syam Zamiat Nursyamsi didampingi para Komisioner KPU Kabupaten Bandung lainnya mengungkapkan rasa syukurnya bisa melaksanakan debat kedua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bandung.

“Sejauh ini pantauan kami, debat dimulai dari pukul 20.00 sampai 22.00 WIB berjalan lancar, aman dan tertib,” kata Syam Zamiat.

“Setelah debat selesai, harapan kami adalah nanti setelah habis masa kampanye tanggal 23 November 2024 kita nanti akan membersihkan alat peraga kampanye (APK) yang bersebaran di titik-titik lokasi maupun yang bukan di titik-titik lokasi,” imbuhnya.

Selama masa tenang, dikatakan Syam Zamiat, KPU akan membersihkan APK, baik APK yang di tempat titik lokasi ataupun yang bukan di titik lokasi.

“Nanti sampai tanggal 26 November 2024 untuk pembersihannya (APK). Dan tanggal 27 November 2024, seperti yang kita ketahui bersama kita akan melaksanakan pencoblosan di tiap-tiap TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang ada di Kabupaten Bandung,” ujarnya.

Pilkada di Kabupaten Bandung yang tinggal beberapa hari lagi, Syam Zamiat mengatakan bahwa KPU sudah mendistribusikan logistik ke tujuh kecamatan di Kabupaten Bandung, di antaranya Kecamatan Rancaekek, Nagreg dan kecamatan lainnya.

“Dan ini sudah kami pastikan, tempat transit logistik KPU di kecamatan semuanya clear. Clear kesiapannya, clear keamanannya,” katanya.

Syam Zamiat mengatakan bahwa KPU sebagai penyelenggara Pilkada Serentak Nasional di Kabupaten Bandung, pihaknya sudah melakukan mitigasi untuk memastikan semua TPS insya Allah dalam kondisi aman.

“Semua TPS dipantau, termasuk jajaran TNI, Polri dan teman-teman komisioner KPU ini selalu memantau di tiap-tiap TPS kalau-kalau ada TPS yang bermasalah. Termasuk TPS di lokasi gempa bumi, itu semua sudah aman yang jumlahnya 11 TPS,” tuturnya.

Ia juga menginstruksikan kepada KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara), bahwa di TPS penerangan harus bagus.

“Harus ada jalur evakuasi bila mana terjadi pada saat baik pemungutan maupun terutama penghitungan ada sesuatu yang tidak diduga-duga. Misalnya ada kejadian angin puting beliung atau turun hujan deras yang TPS-nya roboh atau hancur, ini bagaimana cara mengamankan logistik yang ada. Jadi ada tempat singgah atau rumah penduduk yang bisa tempat untuk mengamankan logistik-logistik KPU, terutama surat suara yang sudah dicoblos maupun yang belum dicoblos,” tuturnya.

Dikatakan Komisioner KPU Kabupaten Bandung lainnya, semua pihak sudah diinstruksikan, tidak hanya potensi ancaman bencana banjir, bahwa semua resiko bencana sudah dilakukan mitigasi. Selain bencana banjir, juga bencana longsor dan sebagainya.

“Rekan-rekan di PPK sudah mempersiapkan alternatif TPS jika itu terjadi. Pendataan itu kita tunggu sampai tanggal 23 November 2024. Sampai saat ini belum kita pastikan berapa jumlah TPS di Kabupaten Bandung yang memang rawan bencana,” katanya.

KPU mentargetkan 80 persen partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak di Kabupaten Bandung pada 27 November 2024, dari sekitar 2.664.172 daftar pemilih tetap.

“Kalau pun itu tidak tercapai, tapi kita harapkan dan kita optimis di atas 72 persen yang pada Pemilu 2020 di angka 72 persen. Tapi harapan itu harus positif,” jelasnya.

Lebih lanjut disebutkan, KPU Kabupaten Bandung sudah melaksanakan sebanyak 1.333 sosialisasi yang tersebar di desa, kecamatan sampai tingkat kabupaten. 

(*)

Related posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *