Rareranews.com
Kab.Bandung
– Bupati Bandung Dadang Supriatna melaksanakan salat sunat tarawih di Masjid Darushudur Desa/Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, Senin (18/3/2024) malam.
Sebelum melaksanakan salat sunat tarawih, Bupati Bandung didampingi Bunda Bedas Emma Dety Dadang Supriatna terlebih dahulu memberikan santunan kepada anak-anak yatim di lingkungan masjid tersebut.
Hadir pula anak-anak atau remaja tunanetra yang mengalami hambatan atau gangguan dalam indra penglihatan, juga mendapatkan santunan. Anak-anak atau remaja tunanetra itu turut melaksanakan salat tarawih bersama Bupati dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Bandung.
Bupati pun mengajak kepada sejumlah pihak untuk sama-sama peduli terhadap anak-anak atau remaja tunanetra tersebut.
Usai memberikan santunan, Bupati Bandung bersama Bunda Bedas melaksanakan buka puasa bersama Ramadan 1445 Hijriah. Bahkan pemberian santunan itu bertepatan dengan adzan magrib, sehingga orang nomor satu di Kabupaten Bandung bersama jajaran OPD Pemkab Bandung melaksanakan buka puasa di Masjid Darushudur tersebut.
Bupati Bandung berharap dalam melaksanakan kegiataan Safari Ramadan 1445 Hijriah, diantaranya tarawih keliling (tarling) yang merupakan program rutin Pemkab. Bandung. Ia berharap semua masyarakat Kabupaten Bandung diberikan kesehatan dan keberkahan oleh Allah SWT.
“Berharap kita bisa ketemu lagi di bulan suci Ramadan 1446 Hijriah mendatang,” harap Dadang dalam sambutannya pada giat tarling tersebut.
Pada kegiataan tarling, Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna pun terus-menerus mensosialisasikan 13 program prioritas Pemkab Bandung.
Tak hanya itu, Kang DS pun kembali menyebutkan aspirasi masyarakat yang menginginkan adanya SMA Negeri di Cimenyan. Kewenangan mendirikan SMA itu adalah Provinsi Jawa Barat, tapi belum kunjung ada pembangunan sekolah tersebut.
“Sebenarnya, tanah atau lokasinya sudah ada. Kalau provinsi tak kunjung menganggarkan untuk pembangunan SMA Negeri di Cimenyan, biar Pemkab Bandung saja yang akan menganggarkan. Mengingat prasarana dan sarana SMA Negeri di Cimenyan sangat dibutuhkan masyarakat,” jelasnya.
Kang DS pun mendorong Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung untuk segera memproses izin operasionalnya.
“Minimal dibuatkan kelas jauh dulu. Supaya bisa dimanfaatkan oleh anak-anak kita sekolah di SMA Negeri,” ucapnya.
Ia mengungkapkan para siswa lulusan SMP asal Cimenyan tak bisa melanjutkan sekolah ke SMA Negeri di Kota Bandung dengan alasan zonasi.
“Makanya, salah satu solusinya harus ada SMA Negeri di Cimenyan,” ujarnya.
Selain membutuhkan sarana pendidikan, Kang DS menyebutkan bahwa di Kecamatan Cimenyan dan Cilengkrang masih membutuhkan sarana kesehatan.
Untuk itu, ia mendorong kepada sejumlah pihak untuk membuat kajian. Apakah di Cimenyan dan Cilengkrang itu layak untuk membangun puskesmas, pustu, poned atau rumah sakit.
“Dengan harapan nantinya pada APBD Perubahan bisa dianggarkan,” harapnya
@Bnd